"Potong Jalur" Pendukung CAGUB SVR-MMS membuat macet jalan Piere Tendean (Boulevard)

Jalan Boulevard Macet total Kurang lebih 20mnt 08:50 - 09:10 hari ini (27 Mei 2010) dari arah bahumall sampai ujung mantos, sungguh menyebalkan.
Dua arah jalan yg bisa muat 6 mobil bisa-bisa macet, tahu kenapa? Rombongan pendukung pasangan CAGUB SVR-MMS dari arah bahumall tiba-tiba memotong jalur ke kanan untuk belok ke arah Jl. A Yani (lorong tembus Bimoli),
terang saja jalur dari Mantos langsung macet, apalagi jam ini adalah jam sibuk. Saya pikir rombongan CAGUB SVR-MMS hanya beberapa mobil saja yang memotong jalur ternyata semua rombongan memotong jalur santer saja mobil yang lain ikut-ikutan memotong jalur.
Sudah jelas belokon jalan masih jauh sudah memotong jalur (Tabiat orang Qtorang yg musti di musnahkan suka potong-potong jalur dalam segala hal) melihat kondisi itu saya menyorobot ke tengah (tepat di depan Warung Biru) dan langsung parkir motor tepat di tengah jalan (jalur kiri dari mantos), kebetulan saya dari arah mantos menuju bahumall. Motor saya parkir melintang di tengah jalan menghalangi rombongan yang sudah mengambil JALUR YANG SALAH maksud saya memotong rombongan yang salah jalur untuk kembali ke jalur yang benar, supaya bisa lancar kembali.
Kondisi saat itu cukup memacu adrenalin, karena tahukah? saya malah DICACI MAKI Rombongan CAGUB SVR-MMS.
  1. "Minggir ngana TORANG ROMBONGAN"
  2. "Se kaluar to motor ngana pe jalan so"
  3. "Kiapa polisi so ngana"
Sungguh memprihatinkan setelah hampir 10mnt berlalu saya amati macet sudah sampai di ujung jembatan mantos dan depan score bahumall.
Dari caci maki diatas ini jawaban saya (walau tidak dijawab langsung waktu itu) lewat blog ini :
  1. Walaupun rombongan, anda membawa nama CAGUB SVR-MMS seharusnya memberikan contoh agar masyarakat simpati Calon Gubernur dukungan anda. Pribadi "anak buah" (baca: pendukung) mencerminkan pemimpin bagaimana mendidik, mengatur, mengasuh, menasehati, memberi perintah kepada "Anak Buah"nya. Dari sini saya bisa menilai bagaimana CAGUB SVR-MMS bisa memimpin.
  2. Yang jelas ini jalan umum, tapi kondisi saat itu adalah jalur milik saya bukan milik CAGUB SVR-MMS
  3. Apakah harus menunggu polisi untuk menertibkan diri sendiri? kalau kita bisa menertibkan diri sendiri tidak perlu ada polisi disitu dan pasti saya tidak akan berdiri disitu.
Maaf, bukan saya menumbunuh karakter CAGUB SVR-MMS, tapi seharusnya semua pribadi lebih menertibkan diri sendiri apalagi saat membawa nama instansi, organisasi atau kelompok tertentu. Akan lain cerita kalau itu pribadi anda sendiri. Tapi kalau tidak mulai dari pribadi sendiri disitulah titik awal kemunduran.
Sayang sekali saya lupa membawa kamera saat itu. Kalau anda pikir ini hanya cerita yang di karang belaka, hari ini (27 Mei 2010) tepatnya 08:50 - 09:10 bukan saya saja yang kesal. Banyak yang terlambat ke kantor, banyak yang tertunda rencananya yang mungkin merugikan bisnisnya.
Ironinya... ada salah satu pendukung CAGUB SVR-MMS yang berkendaraan Sedan berwarna merah dengan Plat nomor Polisi "B ****" berlagak preman sempat memaki saya (Maaf) "Babi Ngana". Itukah cermin KADER PARTAI GOLONGAN KARYA? bolehlah Partai Golkar mengelak itu kan pribadi orang atau itu bukan Kader Golkar. Saya bisa terima kalau itu bukan Kader Golkar (kalau memang benar) yang saya lihat dia mengendarai mobil dengan stiker Golkar dan stiker CAGUB SVR-MMS.
Semoga ini jadi pelajaran bagi kita semua, memang persimpangan jalan itu sering macet akibat mobil dari arah bahumall selalu memotong jalur untuk belok kanan. Mohon Dinas Lalulintas dan Jalan Raya dan Dinas Tata Kota untuk perhatikan persimpangan ini. Saran saya mungkin di buat lingkaran di tengah jalan (biar lebih indah pasangkan saja lampu jalan segitiga) kemudian di tengah jalur di beri pembatas kurang lebih 100meter. Atau sekalian saja pasang lampu lalulintas (lampu merah,kuning,ijo hehe)

Komentar