Sunset Journey Never End: Tempat favorit yang dilupakan

Pukul 17:15 saya tiba dilokasi setelah kurang lebih 15 menit perjalanan dari tempat saya kerja. Hari ini (12 Januari 2012) langit sedikit terlihat bersahabat walaupun di sebelah timur dari Jl. Piere Tendean terlihat mendung tanda akan turun hujan. Untungnya angin laut membawa awan hujan lebih jauh ke daratan sehingga saya tidak perlu kawatir untuk mengabadikan sunset hari ini.

Lokasi yang saya pilih hari ini adalah Boulevard Mall, salah satu pusat bisnis yang "dilupakan" karena terkait beberapa masalah sehingga tempat ini yang tadinya diprediksi bisa menjadi pusat keramain kini terbengkalai, sepi dan tidak terawat. Dibalik kisah yang ironis dari Boulevard Mall ini, bagi pecinta fotografi kompleks yang tidak terawat ini menjadi favorit untuk spot fotografi.

Setibanya saya langsung menyiapkan kamera kesayangan Canon 1000D dan langsung memilih beberapa tempat yang hampir semuanya sangat mengasyikan untuk angle-angle yang kreatif.



Sambil menikmati lantunan lagu-lagu oldiest dari radio handphone, nuansa romantis semakin terasa di iringi dengan keindahan sunset di teluk Manado. Sambil menarik nafas panjang saya menghadap ke langit dengan ungkapan syukur... "Amazing Grace... YOU are GOD so creative"... ya... TUHAN adalah sumber segala kreatifitas.

Tempat yang tidak terawat, terlantar, sangat tidak enak dilihat secara kasat mata ini adalah "surga" bagi pencinta fotografi. Angin laut berhembus seakan berbisik, "sebentar lagi gelap". Diufuk barat mentari mulai tersenyum tak mau kalah seakan berkata, "aku mau istirahat tidur". Warna keemasan sang mentari yang menghangatkan dan kesejukan angin laut membuat saya terlena dan semakin bersemangat mengambil foto

Dari kejauhan di bagian utara, sebuah pulau yang menjadi icon kota Manado pulau Manado Tua terlihat tetap tegap ditempatnya, tak peduli dengan bisikan angit laut dan matahari yang sebentar lagi tidur, seperti seorang penjaga istana terlintas dalam bayangan dia berkata "tak peduli siang dan malam, aku tetap disini mengamati kota Manado".

Dalam sela-sela lamunan dan khalayan saya, matahari terus turun di ufuk barat, semakin turun semakin menghasilkan warna yang menakjubkan. Entah sudah berapa lagu yang lewat di radio, saya tidak begitu menyimak lagu yang saya dengarkan, saya hanya menikmati lantunan nadanya bersama keindahan matahari terbenan. Berkali-kali dalam hati saya bersua, Amazing God...

Dan akhirnya sudah waktunya untuk kembali ke rumah, karena keasyikan memory kamera saya sudah penuh dan itu yang memaksa saya untuk kembali kerumah. Merasa cukup dengan sunset journey hari ini (12 Jan 2012) saya pun kembali ke rumah dengan hati yang damai.

Komentar