Cermin Pendidikan SULUT: Pendaftaran Gratis, Mar Ada Sumbangan


Katanya biaya pendaftaran gratis tapi sumbangan sudah ditentukan mulai 1 juta sampai dengan 70 juta, jurusan dan keilmuan yang menjadi favorit memiliki nilai sumbangan yang paling tinggi. Itulah biaya untuk yang baru ingin kuliah, biaya tersebut adalah biaya untuk masuk Universitas favorit di Sulawesi Utara yaitu Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT).


Banyak yang mengeluhkan biaya tersebut, tercermin pendidikan sudah menjadi "bisnis" sehingga tergambar sudah hanya yang memiliki uang yang bisa sekolah, padahal banyak yang lebih pintar tapi tidak mampu membayar sama sekali meskipun dengan biaya sumbangan serendah-rendahnya. Tidak sedikit mereka yang pintar tidak bisa membayar biaya sumbangan tersebut, diantara mereka jangan kan biaya "sumbangan" bahkan untuk makan sehari-hari orang tuanya bekerja setengah mati.
Disisi lain, semakin banyaknya peminat pada Universitas dan Jurusan favorit mulai dimanfaatkan dengan memasang biaya setinggi-tingginya berdasarkan dari yang terfavorit, dengan dalih mengurangi peminat. Sangat tidak objektif! Seharusnya untuk mengurangi peminat atau pembatasan jumlah, yang pantas dilakukan adalah seleksi akademis yang ketat tanpa pandang bulu, gunakan standar yang tinggi pada kualitas kemampuan calon mahasiswa baru. Kalau perlu lakukan tes berlapis dengan sistem saring.

Setelah Lolos, akan dihadapkan juga dengan berbagai biaya "EXTRA" disamping biaya SPP yang sudah di patok Rp. 750rb per semesternya (1,5jt/tahun). Tidak heran dewasa ini semakin banyak "Korupsi! Kolusi! dan Nepotisme!" karena kondisi ini yang merangsang hal itu terjadi. Dalam hukum ekonomi, seorang yang sudah berinvestasi pasti ingin modalnya kembali bukan? dan harus bisa untung. Maka terjadilah penyelewengan/penyalahgunaan ilmu.
Misalnya: Seorang Mahasiswa yang ingin jadi dokter, dana awal harus disiapkan kurang lebi 70jt-100jt belum lagi masa kuliah 4-8 tahun. Kalau diandaikan diperlukan biaya Rp. 2Milyard untuk jadi seorang dokter akan dipastikan dokter-dokter akan memasang tarif yang tinggi dalam prakteknya. Sangat disayangkan mereka yang tidak lulus "sebagaimana mestinya" dengan profesi mereka. Saat itulah terjadi penyelewengan/penyalahgunaan ilmu.

Penyelewengan/penyalahgunaan ilmu tidak terjadi hanya pada profesi dokter, semua bidang ilmu pasti pernah terjadi seperti ilustrasi diatas. Ya... kondisi dan kebijakan saat ini yang membuat negara ini semakin "parah"!

Komentar